salju

Sabtu, 05 Desember 2015

Contoh Buku Besar Akuntansi Dan Cara Membuatnya

 

Buku Besar

Membuat buku besar merupakan suatu hal penting dalam proses akuntansi. Sebelum membuat buku besar akuntansi sebaiknya kita memahami betul apa yang dimaksud dengan buku besar. Buku besar / Ledger adalah kumpulan akun-akun yang digunakan untuk meringkas transaksi yang telah dicatat dalam jurnal. Buku besar juga dapat diartikan tahapan catatan terakhir dalam akuntansi book of final entry yang menampung ringkasan data yang sudah dikelompokan atau diklasifikasikanyang berasal dari jurnal.
Akun buku besar kadang-kadang tidak mencerminkan data secara rinci, seperti rekening Utang, Piutang dan Persediaan Barang Dagang. Untuk mengetahui Utang, Piutang dan Persediaan Barang Dagang secara rinci, diperlukan rekening-rekening lain yang dikelompokkan dalam suatu buku atau kumpulan kartu-kartu yang disebut buku besar pembantu (subsidiary ledger).

Bentuk Buku Besar

Berdasarkan bentuknya buku besar dibagi menjadi 4 jenis, yaitu buku besar berbentuk T (sederhana), bentuk skontro, bentuk staffle, dan bentuk staffle berkolom rangkap (ganda). Pemilihan bentuk buku besar yang digunakan tergantung dari kebutuhan perusahaan yang diukur dari jumlah transaksi ataupun jumlah akun yang digunakan dengan memprtimbangkan faktor kecepatan dan keakuratan dalam mem-posting buku besar.

Contoh Bentuk Buku Besar

1. Buku Besar T
Buku Besar T
Sumber : http://apriantokuddy.blogspot.co.id/

2. Buku Besar Skontro (Standar)
Buku Besar Standar (Skontro)

buku besar

Dalam melakukan pencatatan buku besar, Rekening yang ada di sisi debet neraca dicatat sebagai saldo debet dan rekening yang di sisi kredit neraca dicatat sebagai saldo kredit. Pencatatan tanggal terjadinya transaksi yang diambilkan dari tanggal transaksi pada jurnal, ke kolom tanggal rekening buku besar yang bersangkutan.
Pencatatan keterangan yang diambilkan dari keterangan/uraian dari jurnal ke kolom keterangan pada rekening buku besar yang bersangkutan. Pencatatan jumlah debet dalam jurnal ke kolom debet rekening yang bersangkutan, dan mencatat jumlah kredit dalam jurnal ke kolom kredit rekening yang bersangkutan.
Pencatatan nomor halaman jurnal ke kolom referensi (Ref) rekening buku besar yang bersangkutan. Jika rekening dalam jurnal sudah dibukukan ke dalam rekening buku besar, di kolom referensi jurnal dicatat nomor kode rekening yang bersangkutan.
Jika digunakan rekening yang berbentuk tiga kolom atau empat kolom, carilah saldonya dengan cara membandingkan antara jumlah saldo dengan pencatatan transaksi tersebut. Pencatatan debet akan menambah saldo debet atau mengurangi saldo kredit, sedangkan pencatatan kredit akan mengurangi saldo debet atau menambah saldo kredit.
 

Cara Menyelesaikan Jurnal Penutup


Jurnal Penutup merupakan bagian dari siklus akuntansi, didalam Siklus Akuntansi , setelah ayat jurnal penyesuaian selesai diposting kedalam buku besar, maka data-data yang ada pada akun buku besar akan sesuai dengan data-data yang dilaporkan didalam laporan keuangan. saldo rekening akun yang tercantum dalam neraca akan terus diakumulasi dari periode ke periode sehingga akun tersebut bersifat relatif permanen, dan kemudian disebut dengan akun riil (real account,).

Sedangkan saldo rekening akun pada laporan laba rugi dan akun penarikan oleh pemilik dilaporkan pada laporan perubahan modal, tidak diakumulasi dari periode ke periode akuntansi karena rekening akun ini hanya melaporkan jumlah nominal pada satu periode saja, didalam akuntansi akun ini dikategorikan sebagai "akun sementara" atau disebut juga akun "nominal". Karena akun nominal ini hanya menunjukkan jumlah nominal pada satu periode akuntansi saja, maka rekening akun jenis ini harus memiliki saldo 0 (nol) diawal periode akuntansi. Supaya akun ini bisa menjadi NOL (0), maka perlu dibuatkan JURNAL PENUTUP

Jurnal Penutup
Jurnal Penutup

Jurnal Penutup (Closing Entries) adalah jurnal akuntansi harus dibuat untuk menjadikan rekening akun akun sementara (temporer) menjadi bersaldo NOL (0) pada akhir periode akuntansi. atau dalam bahasa yang lebih sederhana, Jurnal Penutup merupakan ayat jurnal yang perlu dibuat pada akhir periode untuk menutup rekening akun nominal (sementara)

Yang termasuk rekening akun nominal atau akun temporer adalah rekening akun yang ada pada laporan laba rugi pada periode berjalan serta akun penarikan modal oleh pemilik (prive). akun yang ada pada laporan laba rugi akan ditutup dengan akun ikhtisar laba rugi dan karena prive akan mengurangi modal, maka akun prive ditutup pada rekening modal
Tujuan Jurnal Penutup

Adapun Tujuan dan Fungsi Jurnal Penutup disusun diantaranya adalah sebagai berikut:
  • Untuk memisahkan transaksi akun pendapatan dan beban tidak bercampur aduk dengan jumlah nominal dari pendapatan dan beban pada tahun selanjutnya
  • Guna menyajikan neraca awal periode berikutnya stelah dilaksanakan penutupan buku
  • Agar mempermudah jika dilaksanakan pemeriksaan karena telah dilakukan pemisahan transaksi yang terjadi di periode sebelumnya dengan transaksi-transaksi pada periode akuntansi selanjutnya
  • Untuk menyajikan informasi keadaan yang sebenarnya (riil) suatu perusahaan setelah dilakukan penutupan buku (jurnal penutup). laporan keuangan hanya akan memperlihatkan tentang akun yang sesungguhnya (riil) saja. yang terdiri atas harta, kewajiban dan ekuitas

Menutup Akun Nominal

Berikut akun akun nominal yang perlu dibuatkan Jurnal Penutup 
  • Akun Pendapatan 
Menutup seluruh rekening akun pendapatan dengan cara memindahkan rekening pendapatan ke rekening ikhtisar laba-rugi.
 
contoh jurnal:
Debit|PendapatanRp100
Kredit|Ikhtisar Laba RugiRp100
(Mendebit akun pendapatan dan mengkredit ikhtisar laba rugi)

=====================================================================
  • Akun Beban 
Menutup Seluruh rekening akun beban dengan memindahkan rekening akun beban ke ikhtisar laba rugi
 
contoh jurnal:
Debit|Ikhtisar Laba RugiRp100
Kredit|BebanRp100
(Mendebit ikhtisar laba rugi dan mengkredit beban)

======================================================================
  • Ikhtisar Laba Rugi
Menutup akun ikhtisar laba rugi dengan cara memindahkan saldo ikhtisar laba rugi ke akun modal. Disini ada dua kondisi yang bisa terjadi, Bisa Laba (pendapatan lebih besar dari beban) atau terjadi Rugi (pendapatan lebih kecil dari beban)
 
Apabila memperoleh laba, akun ikhtisar laba rugi didebitkan dan akun modal dikredit
 
contoh jurnal:
Debit|Ikhtisar Laba RugiRp100
Kredit|ModalRp100

 
Apabila menderita rugi, akun modal didebit dan ikhtisar laba/rugi dikredit
Contoh jurnal
Debit|ModalRp100
Kredit|Ikhtisar Laba RugiRp100
======================================================================
  • Akun Prive
Menutup Akun Prive (penarikan modal oleh pemilik, biasanya hanya terjadi pada perusahaan skala kecil). 
dengan cara memindahkan akun prive ke rekening akun modal 
contoh jurnal:
Debit|ModalRp100
Kredit|PriveRp100
 
(mendebit modal dan menkredit prive)

 
Notes:

Jurnal penutup yang disusun tergantung dari bentuk perusahaan, bisa PT, firma ataupun perusahaan perseorangan karena strukture modal dari jenis jenis perusahaan diatas tentu saja berbeda.


Sumber:http://nichonotes.blogspot.co.id/2015/03/jurnal-penutup-itu-seperti-ini.html

 

Cara Mengerjakan Jurnal Pembalik


Jurnal Pembalik | Reversing Entry - dalam siklus akuntansi, setelah dilakukan penutupan buku besar serta membuat neraca saldo setelah penutupan, saat awal tahun pada periode akuntansi selanjutnya, sebelum memulai pencatatan suatu transaksi pada periode akuntansi yang baru / tahun buku baru terkadang perusahaan butuh untuk menyesuaikan lagi rekening akun akun yang sudah dibuat jurnal penyesuaian.

Dan ayat jurnal yang diperlukan untuk melakukan hal tersebut adalah " Jurnal Pembalik ". bisa kita artikan jurnal pembalik adalah ayat jurnal yang disusun saat awal periode akuntansi yang baru untuk membalik akun jurnal penyesuaian tertentu. Tidak seluruh jurnal penyesuaian perlu dibuatkan jurnal pembalik. ayat jurnal ini dibutuhkan agar terhindar dari kesalahan pencatatan ketika awal periode akuntansi yang baru. Jurnal Pembalik ini sifatnya opsional. dilakukan jika dirasa perlu.

jurnal pembalik
jurnal pembalik
Fungsi Jurnal Pembalik

Adapun Fungsi Jurnal Pembalik atau tujuan dibuat jurnal pembalik antara lain untuk:
  • Mempermudah pencatatan transaksi pada awal periode akuntansi yang baru, terutama yang berhubungan dengan ayat jurnal penyesuaian
  • Menyederhanakan penyusunan jurnal pada periode akuntansi berikutnya. jurnal pembalik dapat memberikan manfaat bila perusahaan membuat ayat jurnal yang jumlahnya banyak
  • Meminimalisir kesalahan atau kekeliruan yang mungkin bisa terjadi, seperti menghindari pengakuan biaya atau pendapatan yang double karena penyusunan ayat jurnal penyesuaian. untuk transaksi yang akrual dan transaksi yang deferral tertentu
Dan sekali lagi perlu untuk diingat, jurnal pembalik bukanlah suatu keharusan, tergantung dari sistem pencatatan akuntansi yang ditetapkan perusahaan dalam pengakuan harta atau beban dan kewajiban atau pendapatan. dan sekali perusahaan menetapkan penggunaan pendekatan pendapatan dan beban, maka perusahaan seharusnya tetap konsisten dalam penerapannya, tidak berubah ubah dan harus dipertahankan.

Dalam menyusun ayat jurnal pembalik berdasarkan dari jurnal penyesuaian, tanda tanda suatu akun jurnal penyesuaian membutuhkan jurnal pembalik adalah apabila suatu akun jurnal penyesuaian mmemunculkan akun riil yang baru atau belum terlihat di neraca saldo. 
Beberapa akun jurnal penyesuaian yang membutuhkan jurnal pembalik:
  1. Beban yang masih harus dibayar
  2. Beban yang dibayar dimuka (jika tercatat sebagai beban)
  3. Pendapatan yang masih akan diterima
  4. Pendapatan yang diterima dimuka (jika tercatat sebagai pendapatan)
  5. Pemakaian atas Perlengkapan (bila tercatat sebagai beban)
Contoh Jurnal Pembalik
Beban yang masih harus di bayar

Jurnal PenyesuaianJurnal Pembalik
Debit|Beban SewaRp100 Utang SewaRp100
Kredit|Utang SewaRp100 Beban SewaRp100



Contoh Jurnal Pembalik
Beban yang dibayar dimuka

Jurnal PenyesuaianJurnal Pembalik
Debit|Asuransi dibayar dimukaRp100 beban asuransiRp100
Kredit|beban asuransiRp100 Asuransi dibayar dimukaRp100


Contoh Jurnal Pembalik
Pendapatan yang masih akan diterima

Jurnal PenyesuaianJurnal Pembalik
Debit|piutang bungaRp100 pendapatan bungaRp100
Kredit|pendapatan bungaRp100 piutang bungaRp100



Contoh Jurnal Pembalik
Pendapatan Diterima dimuka (jika tercatat sebagai pendapatan)

Jurnal PenyesuaianJurnal Pembalik
Debit|pendapatan sewaRp100 sewa diterima dimukaRp100
Kredit|sewa diterima dimukaRp100 pendapatan sewaRp100



Contoh Jurnal Pembalik
Pemakaian Perlengkapan (bila tercatat sebagai beban)

Jurnal PenyesuaianJurnal Pembalik
Debit|perlengkapanRp100 beban perlengkapanRp100
Kredit|beban perlengkapanRp100 perlengkapanRp100



Demikian sekilas mengenai jurnal pembalik, semoga tulisan ini bermanfaat, mungkin buat tugas anda

Sumber :http://nichonotes.blogspot.co.id/2015/03/jurnal-pembalik.html

Cara Membuat Laporan Perubahan Modal



Laporan Perubahan Modal adalah bagian dari laporan dengan yang mencatat informasi tentang penyebab bertambah atau berkurangnya modal selama kurun waktu tertentu.


Unsur-unsur laporan perubahan modal biasanya dari modal awal, laba/rugi bersih, prive, penambahan modal, dan hasil akhir (perubahan modal akhir per periode = modal awal + (laba bersih — prive)).




Modal awal adalah keseluruhan dana yang diinvestasikan untuk perkembangan atau kemajuan perusahaan mulai dari awal perusahaan tersebut berdiri sampai waktu tertentu di mana belum terjadi penambahan modal. Laba/rugi bersih adalah selisih dari semua penghasilan dengan jumlah semua beban, sebagaimana yang tercatat di dalam laporan laba/rugi. Prive adalah penarikan sejumlah modal oleh direktur (pemilik perusahaan) atau pihak-pihak yang menanam modal untuk keperluan pribadi atau keperluan lain di luar kegiatan usaha utama perusahaan. Penambahan modal adalah selisih antara laba bersih dengan prive.

 
 
Disarikan dari buku: Cara Praktis Menyusun Laporan Keuangan, Penulis: Akifa P. Nayla, S.E., Akt., Hal: 39-40.

Sumber:http://keuanganlsm.com/laporan-perubahan-modal/#!prettyPhoto

Cara Memahami Jurnal Umum


JURNAL (Journal) adalah catatan akuntansi permanen yang pertama (book of original entry), yang digunakan untuk mencatat transaksi keuangan perusahaan secara kronologis dengan menyebutkan akun yang di Debet maupun yang di Kredit.
Fungsi jurnal meliputi :
1. Fungsi historis, yaitu jurnal merupakan kegiatan mencatat semua transaksi keuangan secara kronologis atau berurutan sesuai dengan tanggal terjadinya.
2. Fungsi mencatat, yaitu jurnal merupakan pencatatan yang lengkap terperinci, artinya semua transaksi dengan sumbernya harus dicatat tanpa ada yang ketinggalan.
3. Fungsi analisis, yaitu jurnal menganalisis transaksi untuk menentukan akun yang harus di Debet maaupun yang di Kredit.
4. Fungsi instruktif, yaitu jurnal merupakan perintah memposting dalam buku besar baik yang di Debet maupun yang di Kredit sesuai hasil analisis dalam jurnal.
5. Fungsi informatif, yaitu jurnal memberikan keterangan kegiatan perusahaan secara jelas.
Secara umum jurnal terdiri dari jurnal umum dan jurnal khusus. Pada semester ini kita akan membahas jurnal umum saja. Bentuk jurnal umum adalah :
Jurnal Umum
Halaman : (1)
TanggalNo BuktiNama Akun dan KeteranganRefDebetKredit
(2)(3)(4)(5)(6)(7)
Keterangan :
(1) Diisi dengan nomor halaman jurnal secara berurutan.
(2) Diisi dengan tanggal terjadinya transaksi secara berurutan dengan kronologis terjadinya transaksi.
(3) Diisi nomor surat bukti transaksi.
(4) Diisi dengan nama akun yang di debet ditulis terlebih dahulu, baris bawahnya ditulis akun yang di kredit dan ditulis menjorok ke sebelah kanan. Selanjutnya baris bawahnya ditulis penjelasan ringkas transaksi yang bersangkutan.
(5) Diisi nomor kode akun, tetapi ingat nomor kode akun ini diisi hanya jika akan diposting ke buku besar.
(6) Dan (7) diisi dengan jumlah rupiah dari akun yang di debet maupun yang di kredit.
Sebelum bukti transaksi keuangan dicatat dalam jurnal, terlebih dahulu dilakukan analisis untuk menentukan pengaruhnya terhadap akun-akun di perusahaan. Pola pencatatan transaksi dalam jurnal diatur dalam sebuah mekanisme Debet dan Kredit. Pengertian Debet dalam Akuntansi menunjukan sisi sebelah kiri dan Kredit menunjukan sebelah kanan. Mekanisme Debet dan Kredit terlihat dalam tabel sebagai berikut :
Mekanisme Debet dan Kredit


No Jenis Akun Keterangan
Bertambah Berkurang
1HARTADEBETKREDITHarta jika bertambah dicatat di Debet Harta jika berkurang dicatat di Kredit
2UTANGKREDITDEBETUtang jika bertambah dicatat di Kredit Utang jika berkurang dicatat di Debet
3MODALKREDITDEBETModal jika bertambah dicatat di Kredit Modal jika berkurang dicatat di Debet
4PENDAPATANKREDITDEBETPendapatan jika bertambah dicatat di Kredit Pendapatan jika berkurang dicatat di Debet
5BEBANDEBETKREDITBeban jika bertambah dicatat di Debet Beban jika berkurang dicatat di Kredit

Berikut ini contoh pencatatan dalam jurnal umum untuk transaksi yang terjadi selama bulan Mei tahun 2006 di perusahaan ALI TAILOR

Transaksi 1 : 1 MEI
Tn. Ali menyetor uang pribadi ke dalam perusahaan “ALI TAILOR” sebagai modal awal usaha jahit sebesar Rp 4.000.000,-
Analisis transaksi :
􀂃 Harta perusahaan dalam bentuk Kas bertambah Rp 4.000.000,- (Debet)
􀂃 Modal Tn. Ali Bertambah Rp 4.000.000,- (Kredit)
Jurnal :
TanggalNama Akun dan KeteranganRefDebetKredit
Mei1KasModal Tn. Ali
(Setoran modal awal Tn. Ali)
Rp4.000.000--Rp4.000.000

Transaksi 2 : 2 MEI
Disewa sebuah ruko untuk usaha jahit dengan membayar Rp 1.200.000,- untuk 6 bulan
Analisis transaksi :
􀂃 Harta perusahaan dalam bentuk Sewa Dibayar Dimuka bertambah Rp 1.200.000,- (Debet)
􀂃 Harta perusahaan dalam bentuk Kas berkurang Rp 1.200.000,- (Kredit)
Jurnal :
TanggalNama Akun dan KeteranganRefDebetKredit
Mei2Sewa Dibayar DimukaKas
(Pembayaran sewa ruko)
Rp 1.200.000--Rp 1.200.000

Transaksi 3 : 4 MEI
Tn. Ali menyetor uang pribadi ke dalam perusahaan “ALI TAILOR” sebagai modal awal usaha jahit sebesar Rp 4.000.000,-
Analisis transaksi :
􀂃 Harta perusahaan dalam bentuk Perlengkapan Jahit bertambah Rp 800.000,- (Debet)
􀂃 Harta perusahaan dalam bentuk Kas berkurang Rp 800.000,- (Kredit)
Jurnal :
TanggalNama Akun dan KeteranganRefDebetKredit
Mei4Perlengkapan JahitKas
(Pembelian tunai perlengkapan dari Toko Jaya)
Rp 800.000--Rp 800.000

Transaksi 4 : 10 MEI
Telah diselesaikan jahitan pakaian langganan seharga Rp 300.000 dan langsung diterima pembayarannya.
Analisis transaksi :
􀂃 Harta perusahaan dalam bentuk Kas bertambah Rp 300.000,- (Debet)
􀂃 Pendapatan perusahaan bertambah Rp 300.000,- (Kredit)
Tanggal
Nama Akun dan Keterangan
Ref
Debet
Kredit
Mei           10
KasPerlengkapan Jahit
(Pembelian tunai perlengkapan dari Toko Jaya)
 
Rp 300.00-
-Rp300.000-
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

Tansaksi 5 :12 MEI
Dibeli peralatan jahit dari Toko Sekawan seharga Rp 1.500.000,- baru dibayar Rp500.000,-
Analisis transaksi :
􀂃 Harta perusahaan dalam bentuk Peralatan Jahit bertambah Rp 1.500.000,- (Debet)
􀂃 Harta perusahaan dalam bentuk Kas berkurang Rp 500.000,- (Kredit)
􀂃 Utang perusahaan (ke Toko Sekawan) bertambah Rp 1.000.000,- (Kredit)
TanggalNama Akun dan KeteranganRefDebetKredit
Mei12Peralatan JahitKas
Utang Usaha
(pembelian peraltan sebagian tunai ke Toko Sekawan)
Rp 1.500.000-
-Rp 500.000
Rp 1.000.000

Transaksi 6: MEI 18
Telah diselesaikan jahitan pakaian Tn. Ahmad seharga Rp 1.700.000 sudah dikirimkan tagihannya.
Analisis transaksi :
􀂃 Harta perusahaan dalam bentuk Piutang Usaha bertambah Rp 1.700.000,- (Debet)
􀂃 Pendapatan perusahaan bertambah Rp 1.700.000,- (Kredit)
Jurnal :
TanggalNama Akun dan KeteranganRefDebetKredit
Mei18Piutang UsahaPendapatan jahit
(Pendapatan jahit dalam tagihan ke Tn. Ahmad)
Rp 1.700.000--Rp 1.700.000

TRANSAKSI 7: MEI 12
Dibayar ke Toko Sekawan Rp 800.000,- atas pembelian peralatan jahit tanggal 12 Mei.
Analisis transaksi :
􀂃 Harta perusahaan dalam bentuk Kas berkurang Rp 800.000,- (Kredit)
􀂃 Utang perusahaan (ke Toko Sekawan) berkurang Rp 800.000,- (Debet)
Jurnal :
TanggalNama Akun dan KeteranganRefDebetKredit
Mei19Utang UsahaKas
(Pembayaran Utang ke Toko Sekawan)
Rp 800.000--Rp 800.000

TRANSAKSI 8:MEI 20
Dibayar gaji pegawai untuk 2 minggu kerja Rp 200.000,-
Analisis transaksi :
􀂃 Harta perusahaan dalam bentuk Kas berkurang Rp 200.000,- (Kredit)
􀂃 Beban Gaji bertambah Rp 200.000,- (Debet)
Jurnal :
TanggalNama Akun dan KeteranganRefDebetKredit
Mei20Beban GajiKas
(Pembayaran gaji pegawai)
Rp 200.000--Rp 200.000

TRANSAKSI 9: MEI 21
Diterima pinjaman dari BPD JABAR Rp 2.000.000,- dikenakan biaya administrasi Rp250.000.
TanggalNama Akun dan KeteranganRefDebetKredit
Mei21KasBeban Administrasi
Utang Bank
(Penerimaan pinjaman dari Bank dipotong bunga)
Rp 1.750.000Rp 250.000

Rp 2.000.000

TRANSAKSI 10:MEI 22
Tn. Ali mengambil uang perusahaan untuk keperluan pribadi Rp 400.000,-
Analisis transaksi :
􀂃 Harta perusahaan dalam bentuk Kas berkurang Rp 400.000,- (Kredit)
􀂃 Pengambilan pemilik (Prive) bertambah Rp 400.000,- (Debet)
Jurnal :
TanggalNama Akun dan KeteranganRefDebetKredit
Mei22PriveKas
(Prive Tn. Ali)
Rp 400.000--Rp 400.000

TRANSAKSI 11: MEI 23
Diterima pembayaran dari Tn. Ahmad Rp 1.400.000,- atas penyelesaian jahitan tanggal 18 Mei.
Analisis transaksi :
􀂃 Harta perusahaan dalam bentuk Kas bertambah Rp 1.400.000,- (Debet)
􀂃 Harta perusahaan dalam bentuk Piutang (ke Tn. Ahmad) berkurang Rp 1.400.000,- (Kredit)
Jurnal :
TanggalNama Akun dan KeteranganRefDebetKredit
Mei25KasPiutang Usaha
(Penerimaan pembayaran tagihan jahitan Tn Ahmad)
Rp1.400.000--Rp1.400.000

TRANSAKSI 12 :MEI 30
Dibeli secara kredit perlengkapan jahit dari Toko Jaya dengan harga Rp 200.000,-
Analisis transaksi :
􀂃 Harta perusahaan dalam bentuk Perlengkapan bertambah Rp 200.000,- (Debet)
􀂃 Utang perusahaan (ke Toko Jaya) bertambah Rp 200.000,- (Kredit)
Jurnal :
TanggalNama Akun dan KeteranganRefDebetKredit
Mei30Perlengkapan JahitUtang Usaha
(Pembelian perlengkapan secara kredit ke Toko Jaya)
Rp 200.000--Rp 200.000

TRANSAKSI 13: MEI 31
Dibayar cicilan ke BPD JABAR Rp 230.000,- termasuk bunga pinjaman Rp 30.000,-
Analisis transaksi :
􀂃 Harta perusahaan dalam bentuk Kas berkurang Rp 230.000,- (Kredit)
􀂃 Beban Bunga bertambah Rp 30.000,- (Debet)
􀂃 Utang perusahaan ke Bank berkurang Rp 200.000,- (Debet)
Jurnal :
TanggalNama Akun dan KeteranganRefDebetKredit
Mei31Utang BankBeban Bunga
Kas
(Pembayaran cicilan ke BPD ditambah bunganya)
Rp 200.000Rp 30.000

Rp 230.000

MAKA JURNAL SECARA UTUH TANGGAL 31 DESEMBER:
“ALI TAILOR”
JURNAL UMUM
Bulan Mei 2006
Halaman : 01
Tanggal Nama Akun Ref Debet Kredit
Mei1KasModal Tn. Ali
(Setoran modal awal Tn. Ali)
Rp 4.000.000--Rp4.000.000
2Sewa Dibayar DimukaKas
(Pembayaran sewa ruko)
Rp 1.200.000--Rp 1.200.000
4Perlengkapan JahitKas
(Pembelian tunai perlengkapan dari Toko Jaya)
Rp 800.000--Rp 800.000
10KasPendapatan jahit
(Pendapatan jahit tunai)
Rp 300.000--Rp 300.000
12Peralatan JahitKas
Utang Usaha
(Pembelian peralatan sebagian tunai ke Toko Sekawan)
Rp 1.500.000-
-Rp 500.000
Rp 1.000.000
18Piutang UsahaPendapatan jahit
(Pendapatan jahit dalam tagihan ke Tn. Ahmad)
Rp 1.700.000--Rp 1.700.000
19Utang UsahaKas
(Pembayaran Utang ke Toko Sekawan)
Rp 800.000--Rp 800.000
20Beban GajiKas
(Pembayaran gaji pegawai)
Rp 200.000--Rp 200.000
21KasBeban Administrasi
Utang Bank
(Penerimaan pinjaman dari Bank dipotong bunga)
Rp 1.750.000Rp 250.000

Rp 2.000.000
22PriveKas
(Prive Tn. Ali)
Rp 400.000--Rp 400.000
25KasPiutang Usaha
(Penerimaan pembayaran tagihan jahitan Tn Ahmad)
Rp 1.400.000--Rp 1.400.000
30Perlengkapan JahitUtang Usaha
(Pembelian perlengkapan secara kredit ke Toko Jaya)
Rp 200.000--Rp 200.000
31Utang BankBeban Bunga
Kas
(Pembayaran cicilan ke BPD ditambah bunganya)
Rp 200.000Rp 30.000

Rp 230.000

Sumber: https://milamashuri.wordpress.com/jurnal-umum/